Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MATERI SOSIOLOGI BAB 9 - KELOMPOK SOSIAL

A. Definisi Kelompok Sosial

Kelompok didefinisikan sebagai kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan saling berinteraksi (R. Bierstedt), sedangkan yang dimaksud kelompok sosial adalah kelompok yang anggota-anggotanya memiliki kesadaran jenis dan ber-hubungan satu dengan yang lainnya atau hubungan timbal balik yang saling menghargai. 

B. Syarat Kelompok Sosial

1) Adanya kesadaran para anggotanya sebagai warga kelompok.

2) Adanya hubungan timbal-balik antaranggota dalam kelompok.

3) Adanya faktor pengikat di antara para anggota menjadi satu kelompok (ideologi).

4) Adanya struktur, kaidah, dan pola perilaku.

C. Ciri-Ciri Kelompok Sosial

1) Merupakan kesatuan yang nyata dan memiliki identitas masing-masing sehingga dapat dibedakan.

2) Memiliki struktur sosial → setiap anggota memiliki status dan peranan.

3) Memiliki norma.

4) Adanya interaksi dan komunikasi.

D. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial

1) Genealogis (persamaan darah dan keturunan)

2) Religius (persamaan agama)

3) Teritorial (persamaan wilayah)

4) Kepentingan (asosiasi)

E. Tahap Pembentukan Kelompok Sosial

1) Tahap Forming : pembentukan

2) Tahap Storming : menghadapi konflik

3) Tahap Norming : pembentukan struktur

4) Tahap Performing : produktivitas

5) Tahap Adjourning : pembubaran

F. Fungsi Kelompok Sosial

1) Berdasarkan individu

  • Sarana menjalin hubungan sosial
  • Sarana pendidikan
  • Problem solving

2) Berdasarkan masyarakat

  • Pembentuk nilai dan norma
  • Pembentuk struktur sosial
  • Pengawasan sosial

G. Bentuk-Bentuk Kelompok Sosial

a) Berdasarkan Cara Terbentuk

1. Kelompok semu / tidak konstan

  • Kerumunan
  • Massa
  • Publik

2. Kelompok nyata / konstan

  • Statistik
  • Societa
  • Sosial
  • Asosiasi


b) Kelompok Teratur

1. Berdasarkan ikatan hubungan

  • Gemeinschaft / paguyuban
    Suatu kelompok yang memiliki hubungan yang intim, akrab, informasi, dan bersifat langgeng.
  • Gesselschaft / patembayan
    Suatu kelompok yang memiliki ikatan hubungan yang longgar, formal, dan sementara. Contoh : osis, parpol.


2. Berdasarkan kualitas hubungan

      Kelompok Primer    
   Kelompok Sekunder   
 Hubungan 
  Akrab dan intim
 Formal, kurang intim
 Komunikasi 
Tatap muka / langsung
  Tidak langsung
 Waktu berlangsung   
  Relatif lama
  Relatif singkat
 Jumlah anggota
  Relatif kecil
  Relatif besar
 Contoh  Keluarga, teman
  IDI, PERI

3. Berdasarkan sudut pandang individu

  • Ingroup
    Setiap anggotanya mengidentifikasi dirinya dalam kelompok.
  • Outgroup
    Orang-orang diluar kelompok.

 

4. Berdasarkan keanggotaan

  • Membership group
    Secara fisik seseorang dianggap sebagai anggota karena sudah memenuhi syarat keanggotaan.
  • Preferance group
    Kelompok yang dijadikan acuan bertindak seseorang meskipun seseorang tersebut bukan anggota kelompok.

 

5. Berdasarkan solidaritas keanggotaan

  • Solidaritas mekanik
    Memiliki solidaritas keanggotaan tinggi, menekankan kebersamaan.
  • Solidaritas organisasi
    Menekankan pada pembagian kerja yang jelas dan tegas.

 

c) Kelompok Tidak Teratur

1. Publik
Tujuan sama, tempat terpisah, disatukan oleh teknologi.

2. Massa
Kumpulan heterogen yang bertujuan sama di satu tempat, lebih terarah.

3. Kerumunan / crowds
Tidak ada interaksi, tidak sengaja, sementara, satu tempat.

 

- Kerumunan yang beratikulasi dengan struktur sosial

  • Formal audience / penonton
    Mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan. Contoh: penonton film, jamaah kajian.
  • Expressive grouf / ekspresif
    Pusat perhatian tidak begitu penting, tetapi mempunyai tujuan yang sama. Contoh: pesta.


- Kerumunan yang bersifat sementara

  • Inconvenience aggregation
    Kumpulan orang yang berada dalam situasi yang tidak menyenangkan, semakin banyak orang, semakin tidak nyaman. Contoh: antrian.
  • Panic crowds
    Kumpulan orang yang panik dan menghindari suatu yang berbahaya.
  • Spectator crowds
    Kerumunan yang ingin menyaksikan kejadian tertentu.


- Kerumunan yang melawan horma hukum

  • Acting mobs
    Kumpulan prang yang menggunakan kekuatan fisik dan cara untuk melanggar norma untuk tujuan tertentu. Contoh: ormas anarkis.
  • Immoral crowd
    Tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat.


- Kerumunan pasif

Berkumpul secara fisik, tenang, dan tidak mengganggu orang lain.

- Manifesti umum / demonstran

Terencana, menentang pemerintah.

- Residential aggregate

Berasal dari daerah yang sama tapi tidak saling mengenal.

- Functional aggregate

Sekumpulan orang yang memiliki fungsi tertentu, tapi bukan kelompok atau komunitas sosial.

 

d) Pola Hubungan

1. Dominasi

Satu kelompok menguasai kelompok lain. Akibat dari kelompok dominasi, yaitu:

  • Genosida
    Pembantaian etnis
  • Pengusiran
    Memaksa kelompok untuk pergi dari suatu tempat
  • Perbudakan
    Memaksa kerja tanpa upah
  • Segregasi
    Pemisahan suatu kelompok

2. Paternalisme

Masyarakat pendatang lebih menguasai pribumi.

3. Integrasi

Masyarakat mengakui adanya perbedaan ras dan tidak mempermasalahkan.

Post a Comment for "MATERI SOSIOLOGI BAB 9 - KELOMPOK SOSIAL"