Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MATERI SOSIOLOGI BAB 5 - PROSES SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

A. SOSIALISASI

Sosialisasi adalah proses mempelajari pola-pola hidup masyarakat sesuai nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku untuk berkembang sebagai anggota masyarakat dan individu (pribadi).

a. Definisi Sosialisasi Menurut Para Ahli

1. Menurut Bruce J. Cohen
sosialisasi adalah proses manusia dalam mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat untuk membentuk kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu dan anggota kelompok.

2. Menurut Charlotte Buehler
sosialisasi adalah proses membantu individu belajar menyesuaikan diri bagaimana cara hidup, cara berpikir kelompok agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.

3. Menurut Koentjaraningrat
sosialisasi adalah proses yang dialami individu sejak kanak-kanak hingga dewasa; seorang individu berkembang, berhubungan, mengenal dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain yang hidup dalam masyarakat sekitar.

4. Menurut Peter Berger
sosialisasi adalah proses yang dilalui anak untuk belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.

5. Menurut Soerjono Soekanto
sosialisasi adalah proses sosial tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai perilaku orang-orang dalam kelompoknya.
 

b. Agen Sosialisasi

1. Keluarga
Agen sosialisasi pertama adalah keluarga inti (nuclear family), yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Pada masyarakat dengan sistem keluarga besar (extended family), yaitu nenek, kakek, paman, bibi, dan pembantu rumah tangga tergolong agen sosialisasi.

2. Kelompok sebaya/teman sepermainan
Peran positif kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak, yaitu:

  • Merasa aman dan merasa dianggap penting.
  • Tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan.
  • Tempat penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, dan tertekan yang diperoleh di luar rumah.
  • Mengembangkan keterampilan sosial.
  • Bersikap lebih dewasa.

3. Sekolah
Sistem pendidikan formal berperan untuk mempelajari hal-hal baru yang belum dipelajari, baik dalam keluarga maupun kelompok bermain dan mempersiapkan penguasaan peran baru dalam masyarakat.

Fungsi sekolah dalam proses sosialisasi, antara lain:

  • Memberikan pengetahuan, keterampilan, dan mengembangkan daya intelektual.
  • Membentuk kepribadian siswa sesuai nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat.

4. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja membentuk kepribadian yang saling memengaruhi, secara tak sadar menjadi bagian dari dirinya, kemudian mengendap sejalan lamanya bekerja di lingkungan kerja tertentu.

5. Media massa
Media massa merupakan agen sosialisasi yang memengaruhi perkembangan diri seseorang ke arah perilaku sosial.

 

c. Bentuk Sosialisasi

1. Sosialisasi primer
Sosialisasi pertama semasa kecil dan menjadi sarana bagi seseorang memasuki keanggotaan masyarakat.

2. Sosialisasi sekunder
Sossialisasi sekunder merupakan kegiatan untuk memperkenalkan kepada individu sektor-sektor baru dunia objektif masyarakat. 

 

d. Tahap-Tahap Sosialisasi

1. Menurut George Herbert Mead

  • Tahap persiapan (prepatory stage)
    Ketika manusia mengenali dunia sosialnya dan memperoleh pemahaman diri. Pada tahap ini anak mulai melakukan peniruan.
  • Tahap meniru (play stage)
    Kemampuan seorang anak untuk meniru secara sempurna dalam wujud bermain peran dan mulai mengenal diri orangtua dan saudara-saudaranya, serta mulai menempatkan diri pada posisi orang lain.
  • Tahap siap bertindak (game stage)
    Mulai berkurangnya peniruan, memerankan dirinya secara langsung (penuh kesadaran), menempatkan diri pada posisi lain yang bertambah/meningkat sehingga mempunyai kemampuan berkelompok.
  • Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage)
    Merupakan tahap kedewasaan, dimana kerja sama dalam masyarakat semakin luas, tidak hanya terbatas pada wilayah regional, nasional, dan internasional.

 2. Menurut Charles H. Cooley
Menurut teorinya looking glass self, bahwa pembentukan diri seseorang seperti orang yang bercermin, memantulkan apa yang ada di depannya. Penilaian seseorang akan dirinya ditentukan oleh perasaannya mengenai penilaian orang lain terhadapnya. Teori terbentuk melalui tiga tahap, yaitu:

  • Tahap pertama, yaitu seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya.
  • Tahap kedua, yaitu seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap perilaku atau penampilannya.
  • Tahap ketiga, yaitu seseorang mempunyai perasaan berdasarkan persepsinya akan penilaian orang lain.  

e. Pola Sosialisasi

1. Sosialisasi represif

yaitu pola sosialisasi yang menitikberatkan hukuman terhadap perilaku yang salah. Ciri-ciri sosialisasi represif, antara lain:

  • Menghukum perilaku yang keliru
  • Hukuman dan imbalan materiil
  • Kepatuhan anak pada orangtua
  • Komunikasi sebagai perintah
  • Komunikasi non-verbal
  • Sosialisasi berpusat pada orangtua
  • Anak memerhatikan harapan orangtua
  • Dalam keluarga biasanya didominasi oleh orangtua (ayah)

2. Sosialisasi partisipatif

yaitu pola sosialisasi yang memberikan apa yang diminta anak apabila anak berperilaku baik. Tekanannya pada anak sebagai pusat sosialisasi. Ciri-ciri sosialisasi partisipatif, antara lain:

  • Memberikan imbalan perilaku kepada anak yang baik
  • Hukuman dan imbalan secara simbolis
  • Komunikasi sebagai interaksi
  • Komunikasi verbal
  • Sosialisasi berpusat pada anak
  • Orangtua memerhatikan keinginan anak
  • Keluarga biasanya mempunyai tujuan yang sama

B. KEPRIBADIAN

a. Definisi Kepribadian

Corak tingkah laku sosial yang meliputi kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap yang melekat pada seseorang.

b. Unsur Kepribadian yang Menyusun Manusia

  • Pengetahuan
  • Perasaan
  • Dorongan Naluri

c. Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian

1. Faktor biologis
yaitu faktor pembentuk kepribadian yang diperoleh dari gen keturunan orang tua.

2. Faktor kelompok
yaitu kepribadian yang terbentuk dari pengaruh lingkungan kelompok sosial.

3. Faktor prenatal
yaitu faktor yang berkaitan dengan pemberian rangsangan atau stimulus ketika anak masih dalam kandungan.

4. Faktor geografis
yaitu faktor pembentuk kepribadian yang dipengaruhi oleh lingkungan alam.

5. Faktor kebudayaan
yaitu faktor pembentuk kepribadian yang dipengaruhi oleh lingkungan budaya.

6. Faktor pengalaman
yaitu faktor pembentuk kepribadian yang berhubungan dengan pengalaman hidup.

Post a Comment for "MATERI SOSIOLOGI BAB 5 - PROSES SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN"