MATERI SOSIOLOGI BAB 4 - KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
A. KONFLIK
Konflik adalah suatu benturan antara berbagai nilai-nilai dan kepentingan tertentu. Soerjono Soekanto, mendefinisikan konflik sebagai bentuk pertentangan dari proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan menentang disertai dengan ancaman atau kekerasan.
a. Sebab-sebab Terjadinya Konflik
- Perbedaan individu
dipicu adanya perbedaan karakteristik setiap individu. - Perbedaan kebudayaan (sistem nilai dan norma)kebudayaan mempengaruhi perkembangan/pem-bentukan kepribadian seseorang.
- Perbedaan kepentingan
setiap individu atau kelompok pasti memiliki kepentingan yang berbeda, dan perbedaan itu dapat memicu konflik. - Perubahan sosial
setiap orang tidak sama dalam menyikapi adanya perubahan, dan perbedaan sikap tersebut dapat menimbulkan konflik.
b. Akibat Negatif dan Positif yang Ditimbulkan Konflik Sosial
Akibat negatif yang ditimbulkan konflik sosial, yaitu:
- Retaknya persatuan kelompok.
- Memecah belah persatuan.
- Perubahan kepribadian seseorang.
- Hancurnya harta benda dan korban jiwa
- Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
Konflik dapat juga memiliki akibat positif, yaitu:
- Bertambah eratnya rasa solidaritas antar-anggota kelompok.
- Berfungsi sebagai alat perubahan sosial.
c. Pembagian Konflik Menurut George Simmel
- Perang akibat konflik antar-kelompok.
- Perang antar-suku, sebagai akibat balas dendam.
- Sengketa yuridis, merupakan konflik hukum.
- Konflik ideologi, sebagai sengketa idealitas atau cita-cita.
d. Bentuk Khusus dari Konflik
- Konflik pribadiyaitu pertentangan antarindividu, misalkan saling membenci, menghina, dan berkelahi.
- Konflik rasial
yaitu pertentangan yang timbul karena perbedaan ras. - Konflik kelas sosial
adalah konflik karena perbedaan kelas sosial antara buruh dan majikan. - konflik politik
merupakan konflik kepentingan kekuasaan suatu negara. - konflik internasional
merupakan konflik antar-negara karena perbedaan kepentingan yang dapat menimbulkan pertentangan.
e. Upaya Mengatasi Konflik
- Kompromi
kedua belah pihak yang bertikai mau saling mengalah. - Toleransisikap saling menghormati/menghargai pendirian masing-masing.
- Konversi
salah satu pihak ada yang bersedia mengalah. - Paksaan (Coersion)
cara ini bisa dilakukan secara fisik atau psikis jika salah satu pihak ada dalam posisi yang lemah. - Mediasi (Mediation)
menggunakan pihak ketiga bertindak sebagai penasehat. - Perwasitan (Arbitration)
menggunakan pihak ketiga yang memiliki kekuasaan dan wewenang lebih tinggi sehingga pihak ketiga dapat memaksakan keputusannya. - Konsiliasi (Consiliasi)
pengendalian konflik melalui lembaga-lembaga tertentu yang mengusahakan adanya diskusi dan pengambilan keputusan. - Ajudikasi
penyelesaian pangkal pertentangan di pengadilan. - Segregrasi
upaya saling menghindari di antara pihak yang bertentangan agar mengurangi kete-gangan/menghilangkan konflik. - Genjatan senjata (Détente)
melakukan pendekatan kepada pihak yang sedang bertentangan dalam mencapai perdamaian.
f. Pengaruh Interseksi dan Konsilidasi terhadap Integrasi Sosial
Interseksi merupakan hasil kesepakatan dari berbagai kepentingan semua komponen masyarakat yang berupa peraturan, sedangkan konsolidasi adalah suatu usaha untuk menata kembali kelompok-kelompok sosial yang mengalami perpecahan. Jadi, interseksi dan konsilidasi adalah suatu upaya untuk meminimalisasi konflik dan perpecahan akibat masyarakat yang majemuk, sehingga dapat tercapai integrasi nasional.
B. INTEGRASI SOSIAL
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat.
a. Faktor Penentu Integrasi Sosial
- Homogenitas kelompok Semakin homogen semakin mudah mencapai integrasi sosial.
- Besar kecilnya kelompok
Semakin kecil kelompok semakin mudah mencapai integrasi sosial. - Mobilitas geografisMobilitas penduduk dalam sebuah wilayah akan dengan sendirinya menyesuaikan nilai, norma dan budaya yang berlaku di tempat yang di singgahi.
- Efektivitas dan efisiensi komunikasi
Semakin efektif dan efisien komunikasi antar kelompok maka semakin mudah mencapai integrasi sosial.
b. Faktor Penndorong Integrasi Sosial
- Jiwa dan semangat kerja sama (gotong royong)
- Tuntutan kebutuhan
- Kesadaran sebagai makhluk sosial
2. Faktor eksternal → berasal dari luar diri sendiri
- Sikap saling menghargai dan bertoleransi terhadap kelompok yang berbeda
- Terjadinya perkawinan campuran
- Kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
- Persamaan unsur-unsur kebudayaan
- Kesamaan visi, misi, dan tujuan
- Adanya konsensus nilai-nilai dalam masyarakat
- Tuntutan perkembangan zaman dan adanya tantangan
c. Bentuk Integrasi Sosial
d. Syarat Integrasi Sosial
- Anggota masyarakat saling mengisi kebutuhan mereka.
- Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan.
- Nilai dan norma sudah berlaku lama dan dijalankan secara konsisten.
e. Proses Integrasi Sosial
f. Usaha untuk Mengurangi Perselisihan
- Terpenuhnya hak asasi manusia
- Menjunjung harkat dan martabat seseorang
- Tidak ada diskriminasi
- Adanya partisipasi aktif individu
g. Unsur yang Mempermudah Integrasi Sosial
- Kesamaan wilayah dan tempat tinggal
- Pengalaman yang sama pada masa lampau
- Kemauan bersama untuk menjadi satu bangsa
- Adanya ideologi yang diterima bersama
Makasih banyak! Sangat membantu!
ReplyDelete