MATERI SOSIOLOGI BAB 3 - INTERAKSI SOSIAL
Ciri-ciri interaksi sosial menurut Charles P. Loomis, antara lain:
- Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
- Komunikasi antarperlaku dengan simbol atau lambang.
- Dimensi waktu, meliputi masa lalu dan masa datang.
- Tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil interaksi.
a. Tahap Interaksi Sosial
- Tahap pendekatanyaitu tahap memulai (intiating) dan menjajaki (experimenting). Seorang mulai membuka pembicaraan dengan orang lain, dilanjutkan dengan penyatupaduan (integrating) dan tahap pertalian (bonding).
- Tahap peregangan
dimulai dari tahap membeda-bedakan (differentiating) dimana toleransi terhadap perilaku orang lain mulai menurun. Kemudian, tahap membatasi (circumscribing), yaitu salah satu pihak membahas hubungan, tetapi pihak lain berusaha menghindar, dan tahap terakhir adalah pemutusan hubungan (terminating), yaitu tahap dimana pemutusan hubungan dilakukan melalui pernyataan mengenai jarak dan pemisahan diri, komunikasi semakin terhalang.
b. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
1. Kontak sosialBerdasarkan pihak yang terlibat, kontak sosial terbagi menjadi tiga, yaitu:
- Kontak sosial antara individu dengan individu.
- Kontak sosial antara individu dengan kelompok.
- Kontak sosial antara kelompok dengan kelompok.
- Kontak primer, pesan yang disampaikan langsung melalui hubungan fisik (tatap muka) kepada individu.
- Kontak sekunder, pesan yang disampaikan melalui perantaraan orang lain (kontak sekunder langsung) atau dengan perantara media tertentu (kontak sekunder tidak langsung).
c. Faktor Dasar Terbentuknya Interaksi Sosial
- Imitasi
yaitu proses belajar meniru atau mengikuti perilaku orang lain. - Identifikasiyaitu kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi lebih mendalam dari imitasi, karena seseorang mencoba menempatkan diri dalam keadaan orang lain.
- Simpati
yaitu perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang, seolah-olah berada dalam keadaan orang lain. - Empati
yaitu seseorang seolah-olah dalam keadaan orang lain dan mendorong bertindak secara total menjadi bagian dari orang lain. - Sugesti
yaitu tindakan yang memberikan pengaruh kepada orang lain (orang yang menjadi panutan/berwibawa) dengan cara tertentu sehingga mengikuti pengaruh atau pandangan tersebut tanpa berpikir panjang. - Motivasi
yaitu tindakan yang memberikan pengaruh kepada orang lain berupa dorongan rasional sehingga pihak yang diberi motivasi mempunyai pilihan, apakah menaati atau tidak mengikuti motivasi tersebut.
d. Faktor Pendorong Interaksi Sosial
1. Faktor dari dalam- Dorongan sebagai makhluk sosial
- Untuk memenuhi kebutuhan.
- Untuk mengembangkan diri dan memengaruhi orang lain.
e. Jenis Interaksi Sosial
1. Proses Asosiatif
a. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah interaksi sosial yang terjadi antar-individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat empat bentuk kerja sama, yaitu:
- Tawar-menawar (bargaining)
adalah perjanjian atau persetujuan di antara pihak-pihak yang mengikat diri atau bersengketa melalui perdebatan, pemberian usul, dan sebagainya. - Kooptasi
adalah proses penerimaan unsur-unsur baru oleh pemimpin suatu organisasi sebagai satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam organisasi. - Koalisi
adalah kombinasi antara dua organisasi atau lebih dengan tujuan yang sama (walaupun mempunyai struktur yang tidak sama) untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. - Patungan (joint venture)
adalah kerja sama pengusahaan proyek bersama, biasanya antara pihak luar negeri dengan dalam negeri.
- Koersi (coercion)
yaitu bentuk akomodasi yang dilaksanakan menggunakan tekanan (pemaksaan) hingga salah satu pihak yang bertentangan berada dalam keadaan lebih lemah dibandingkan pihak lawan. - Kompromi (compromise)
yaitu persetujuan dengan menempuh jalan damai yang saling bertujuan mengurangi tuntutan. - Arbitrase (arbitration)
yaitu usaha menyelesaikan sengketa oleh pihak ketiga yang dipilih yang dipilih kedua belah pihak yang bersengketa. Arbitrase harus melibatkan pihak berwajib untuk menyelesaikan masalah. - Mediasi (mediation)
yaitu proses penyelesaian sengketa dengan disertakannya pihak ketiga sebagai penasihat yang netral dalam penyelesaian suatu perselisihan. - Konsiliasi
(conciliation) yaitu usaha dengan mempertemukan kedua belah pihak berselisih untuk mencapai persetujuan melalui lembaga sosial untuk menyelesaikan perselisihan. - Toleransi
yaitu suatu sikap menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat. - Stalemate
yaitu keadaan yang ditandai adanya kekuatan seimbang dari kedua pihak yang bertikai sehingga pertikaian terhenti pada titik tertentu. - Ajudikasi (adjudication)
yaitu penyelesaian konflik/ perselisihan di pengadilan (meja hijau).
2. Proses disosiatif
- Persaingan/Kompetisiadalah suatu proses sosial yang dilakukan individu/kelompok untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu.
- Kontravensi
adalah usaha untuk merintangi atau menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain . Cara-cara kontravesi berupa gangguan, fitnah, provokasi, dan intimidasi. - Pertentangan (Pertikaian/Konflik)
adalah suatu proses sosial ketika seseorang/kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan untuk mendapatkan keinginan/tujuannya.
f. Faktor Penghambat Interaksi Sosial
- Mengisolasi diri.
- Cacat jasmani.
- Perbedaan ras dan kasta dalam masyarakat.
- Superioritas individu atau kelompok.
g. Keteraturan Sosial dalam Masyarakat
Keteraturan adalah kondisi dinamis masyarakat yang berjalan tertib
dan teratur sehingga tujuan hidup bermasyarakat tercapai sesuai nilai
dan norma masyarakat. Unsur-unsur pembentuk keteraturan sosial, yaitu:
1. Tertib sosial
Tertib sosial adalah keselarasan antara tindakan anggota masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku. Ciri-cirinya, antara lain:
- Sistem nilai dan norma jelas.
- Individu atau kelompok dalam masyarakat mengetahui dan memahami norma sosial dan nilai yang berlaku.
- Individu atau kelompok dalam masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan norma sosial dan nilai sosial yang berlaku.
2. Sosial order
Sistem order adalah sistem atau tatanan norma dan nilai sosial yang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat dan telah berjalan sebagai tatanan masyarakat.
3. Keajegan
Keajegan adalah keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial yang tetap dan berlangsung terus-menerus.
4. Pola
Pola adalah bentuk umum interaksi sosial yang menunjukkan keteraturan yang lebih baku dibandingkan tertib sosial maupun keajegan.
Post a Comment for "MATERI SOSIOLOGI BAB 3 - INTERAKSI SOSIAL"